Kurikulum
adalah Pondasinya Suatu Lembaga PAUD
Menurut Undang Undang Sisdikan No.20 tahun 2003, kurikulum
merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pembelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu selama satu tahun
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai
dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak
memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Untuk memberikan pelayanan pembelajaran yang berkualitas
sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak, perlu disusun
kurikulum pendidikan anak usia dini. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Kurikulum PAUD disusun dengan mengacu pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional (Permendiknas) RI nomor 58 tahun 2009 tentang standar PAUD.
Standar PAUD merupakan bagian integral dari Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan yang dirumuskan dengan
mempertimbangkan karakteristik penyelenggaraan PAUD. Standar PAUD terdiri atas
empat kelompok, yaitu: (1) Standar tingkat pencapaian perkembangan; (2) Standar
pendidik dan tenaga kependidikan; (3) Standar isi, proses, dan penilaian; dan
(4) Standar sarana dan prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan.
Kurikulum dikembangkan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Tujuan tertentu ini meliputi tujuan pendidikan nasional serta
kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan
dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan kurikulum PAUD memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah. Pengembangan kurikulum PAUD memperhatikan prinsip-prinsip berikut:
1. Sesuai dengan tahap pertumbuhan fisik
dan perkembangan mental anak serta kebutuhan dan kepentingan terbaik anak
2. Memperhatikan perbedaan bakat, minat,
dan kemampuan masing-masing anak
3. Mengintegrasikan kebutuhan anak
terhadap kesehatan, gizi, stimulasi psikososial, dan memperhatikan latar
belakang ekonomi, sosial, dan budaya anak.
4. Pembelajaran dilaksanakan melalui
bermain, pemilihan metode dan alat-alat bermain yang tepat dan bervariasi,
serta memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada di lingkungan.
5. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara
bertahap, berkesinambungan, dan bersifat pembiasaan.
6. Pemilihan teknik dan alat penilaian
disesuaikan kegiatan yang dilaksanakan.
7. Kegiatan yang diberikan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan perkembangan anak.
Pengelola kelompok bermain sebagai unit
penyelenggara pendidikan juga harus memperhatikan perkembangan dan tantangan
masa depan. Perkembangan dan tantangan itu misalnya menyangkut: (1)
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, (2) globalisasi yang memungkinkan
sangat cepatnya arus perubahan dan mobilitas antar dan lintas sektoral serta
tempat, (3) era informasi, (4) pengaruh globalisasi terhadap perubahan perilaku
dan moral manusia, (5) berubahnya kesadaran masyarakat dan orang tua terhadap
pendidikan, (6) dan era perdagangan bebas.
Tantangan sekaligus peluang itu harus
direspon oleh kelompok bermain, sehingga visi lembaga diharapkan sesuai
dengan arah perkembangan tersebut. Visi merupakan citra moral yang menggambarkan
profil lembaga yang diinginkan di masa datang. Namun demikian, visi lembaga harus
tetap dalam koridor kebijakan pendidikan nasional. Visi juga harus
memperhatikan dan mempertimbangkan potensi yang dimiliki lembaga sebagai
penyelenggara, dan harapan masyarakat yang dilayani lembaga.
Dalam merumuskan visi, pihak-pihak yang
terkait (stakeholders) bermusyawarah dengan mengkaji kekuatan dan
kelemahan lembaga serta peluang dan tantangan yang ada di sekitar lembaga,
sehingga visi lembaga mewakili aspirasi berbagai kelompok yang terkait. Seluruh
kelompok yang terkait (pendidik, tenaga kependidikan, peserta didik, orang tua,
masyarakat, pemerintah) bersama-sama berperan aktif untuk mewujudkannya.Visi
pada umumnya dirumuskan dengan kalimat: (1) filosofis, (2) khas, (3) mudah
diingat. Berikut ini merupakan visi yang dirumuskan oleh kelompok bermain Taman
Adinda:
”Membentuk anak usia dini yang
cerdas, sehat, ceria, dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan fisik maupun
mental dalam memasuki pendidikan dasar”.
Untuk mewujudkan visi di atas, Kelompok
Bermain Taman Adinda memiliki beberapa misi yaitu :
a. Mempersiapkan anak sedini mungkin agar
kelak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar.
b. Mengembangkan seluruh potensi anak
secara optimal.
c. Memberikan layanan pengasuhan,
perawatan dan pendidikan yang tepat sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
perkembangan anak.
d. Memberikan stimulasi dan intervensi
pendidikan dengan mendeteksi perkembangan anak normal dan berkebutuhan khusus
secara optimal.
Tujuan didirikannya Kelompok Bermain
Taman Adinda adalah:
a. menyelenggaraan pendidikan anak usia
dini yang representatif sesuai dengan tingkat perkembangan anak
b. mengendalikan program dengan
cara control quality dan asurancy quality
c.menyeragamkan persepsi tentang
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
d. memberi wacana yang jelas kepada
para pengasuh, pembina dan pendidik tentang program PAUD.
Program kegiatan yang diterapkan di
Kelompok Bermain Taman Adinda mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional (Permendiknas) RI Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD). Program kegiatan belajar di Kelompok Bermain Taman Adinda
meliputi dua program yaitu Program Kurikuler dan Program Ekstra Kurikuler.
Kedua Program ini dalam pelaksanaan pembelajarannya diaplikasikan dengan
model pembelajaran sentra bermain yang berisi berbagai variasi kegiatan
bermain sambilbelajar yang merupakan ciri dari pembelajaran yangberpusat pada
anak (child oriented) yang dikelompokkan menjadi: (1) Bermain dalam
rangka pembelajaran agama dan akhlak mulia. (2) Bermain
dalam rangka pembelajaran sosial dan kepribadian. (3) Bermain dalam rangka
pembelajaran orientasi dan pengenalan pengetahuan dan teknologi. (4) Bermain
dalam rangka pembelajaran estetika, dan (5) Bermain dalam rangka pembelajaran
jasmani, olah raga, dan kesehatan. Ruang lingkup kedua program tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1. Program Kegiatan Kurikuler
Program
kurikuler adalah program yang disusun berdasarakan tingkat pencapaian
perkembangan anak dan disesuaikan dengan ciri khas Kelompok Bermain Taman
Ananda. Program ini
terdiri dari 5lingkup pengembangan, yaitu:
a. Pengembangan Moral dan Nilai Agama, meliputi pembiasaan perilaku positif,
penanaman kemandirian dan disiplin serta pembinaan keimanan dan ketaqwaan
(IMTAQ). Pengembangan ini mengarah pada pencapaian kecerdasan
spiritual.
b. Pengembangan Motorik, meliputi pengembangan motorik kasar,
motorik halus, dan kesehatan fisik yang mengarah pada pencapaian kecerdasan
body kinestetik.
c. Pengembangan Kognitif, meliputi pengembangan pengetahuan
umum dan sains permulaan, konsep bentuk, warna, ukuran, dan pola, serta
konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf yang mengarah pada pencapaian
kecerdasan logika matematika dan kecerdasan visual spatial.
d. Pengembangan Bahasa, meliputi menerima bahasa, mengungkapkan
bahasa, dan keaksaraan agar anak mampu berkomunikasi secara aktif dengan
lingkungan. Pengembangan bahasa mengarah pada pencapaian kecerdasan linguistik.
e. Pengembangan Sosio Emosional, meliputi
pengembangan perasaan dan emosi serta pengembangan kemampuan sosial/sosialisasi
untuk peningkatan kepekaan terhadap kehidupan bermasyarakat.Pengembangan ini mengarah pada pencapaian
kecerdasan intrapersonal, kecerdasan interpersonal dan naturalistik.
Setiap program pengembangan tersebut di
atas (5aspek perkembangan) terdiri atas beberapa indikator kemampuan dasar yang
ingin dicapai. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajarannya, setiap kemampuan
dasar yang diajarkan dikaitkan dengan tema yang berlaku untuk waktu tertentu.
Tema ini kemudian dijabarkan menjadi tema yang lebih khusus atau lebih
spesifik (sub tema). Sub tema dipilih dan ditentukan berdasarkan kesepakatan
bersama tim guru dengan memperhatikan lingkungan anak, kesukaan dan minat
belajar anak serta disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas belajar.
Tujuan penggunaan tema adalah agar kegiatan belajar yang diciptakan dapat lebih
bermakna (meaning full), menarik dan menyenangkan (fun &
enjoyfull) serta dapat memperkaya pengalaman serta perbendaharaan kata
anak.
2. Program Kegiatan Ekstra Kurikuler
Kegiatan ekstra kurikuler adalah
kegiatan yang diselenggarakan diluar jam pelajaran, yang merupakan kegiatan
pengayaan dari program kurikuler. Program ekstra kurikuler terdiri dari:
melukis, menari,
dan Iqro’ (bagi anak muslim)
3. Sentra Bermain
Suasana belajar di kelompok bermain
adalah suasana bermain sambil belajar, anak melakukan kegiatan bermain yang
menyenangkan dan ia tidak merasakan bahwa sesungguhnya ia sedang belajar
tentang berbagai hal. Kegiatan bermain yang dilakukan anak berada dalam
situasi belajar/situasi kelas yang informal, dimana anak diberikan kesempatan
untuk memilih beberapa kegiatan pada sentra bermain yang sudah disiapkan guru.
Sentra bermain
adalah area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, yang berisi
berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun
berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan
dirancang terlebih dahulu.Sentra memungkinkan anak untuk melakukan manipulasi
terhadap berbagai objek, terlibat dalam role playing saling berbicara dengan teman-temannya,
bereksplorasi, berinteraksi secara fisik, emosional, sosial dan secara kognitif
serta kegiatan variatif yang menarik lainnya.
Sentra
memberikan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok
kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal. Anak diperbolehkan memilih
kegiatan yang menarik baginya dan akhirnya akan menjadikan anak sebagai pembelajar yang
aktif dan interaktif. Kegiatan bermain dilakukan anak dalam kelompok
kecil di sentra-sentra yang didalamnya terdapat berbagai material
bermain. Setiap sentra
bermain telah disiapkan oleh guru sesuai dengan aspek perkembangan yang akan diajarkan kepada anak, dengan jadual
yang telah ditentukan. Semua kegiatan bermain diarahkan untuk pencapaian target
yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak (child oriented).
Dengan menggunakan sentra bermain, anak akan terlibat secara aktif baik secara fisik
maupun mental karena anak mendapatkan berbagai pengalaman belajar dengan
melihat, mendengar dan mengerjakan secara langsung/praktek langsung (learning
by doing).Berbagai sentra bermain yang akan disiapkan adalah :
a. Sentra ImTaq, berisi berbagai
kegiatan untuk menanamkan nikai-nilai agama, keimanan dan ketaqwaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa.Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang sederhana
dan menyenangkan bagi anak mengingat bahwa pengenalan dan pemahaman terhadap
agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi
aktivitas yang konkret bagi anak. Bahan-bahan yang disiapkan adalah berbagai bangunan
ibadah berbentuk mini, alat-alat beribadah dan kitab berbagai agama, buku-buku
cerita, gambar-gambar dan alat permainan lain yang bernuansa agama.
b.Sentra
Bermain Balok, berisi macam-macam balok dengan berbagai bentuk dan ukuran
untuk menciptakan bangunan yang dimajinasikan anak atau bangunan lain yang telah dikenal seperti rumah, kebun
binatang, gedung perkantoran, jembatan dll. Melalui
kegiatan membangun balok, anak mengembangkan kemampuan matematika/berhitung
permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah serta memperkuat daya
konsentrasi.Benda-benda seperti mobil, truk, orang-orangan/boneka, hewan, kapal
terbang, kain dapat ditambahkan sebagai pelengkap bermain balok.Benda-benda ini
diberikan setelah anak selesai membuat bangunan dengan balok untuk
kegiatan microplay.
c. Sentra Bermain Peran, memiliki berbagai pakaian dan asesoris
yang mendorong anak untuk memperagakan apayang mereka lihat dalam kehidupan
sehari-hari, membantu anak untuk memahami dunianya dan memainkan berbagai macam
peran. Pemilihan berbagai benda/pakaian dan asesoris
tergantung pada minat anak pada saat itu.Guru menyiapkan berbagai perlengkapan bermain peran
yang berbeda setiap minggu.
d.Sentra Seni,dapat
menimbulkan rasa senang, mengembangkan dan mengeksplorasi daya kreativitas
anak, memacu komunikasi verbal dan non verbal, kepercayaan diri,
perkembangan motorik halus dan kasar serta kemampuan intelektual anak melalui
bahan-bahan baru dan pengalaman fisik secara langsung.Bahan-bahan yang digunakan antara lain;
kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, lilin, kain, potongan
bahan/gambar untuk digunting dan ditempel dan bahan-bahan seni lainnya. Bahan alami
juga dapat digunakan seperti kayu, daun-daun, pasir, batu, kulit telur dan
lain-lain.
e. Sentra Persiapan, meliputi
berbagai kegiatan persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta
berhitung permulaan untuk anak.Kegiatan persiapan ini harus dilaksanakan dalam
suasana bermain.Bahan yang digunakan adalah buku-buku dan bahan-bahan untuk
kegiatan menyimak, menulis dan matematika.Berbagai kegiatan bermain di sentra
ini dapat membantu anak belajar mencocokan, berhitung dan mengelompokkan serta
menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai dan berlatih kemampuan
berbahasa. Sentra
persiapanakan mengembangkan kemampuan intelektual anak, otot halus,
koordinasi mata-tangan, belajar keterampilan sosial seperti berbagi,
bernegosiasi dan memecahkan masalah.
f. Sentra
Bahan Alam dan Sains, memberikan banyak kesempatan bagi anak
untuk menggunakan panca inderanya, dengan cara mengeksplorasi bahan-bahan alami,
menciptakan, berpikir dan berkomunikasi serta melatih otot halus dan kasarnya. Kegiatan
sains mencerminkan langsung minat anak terhadap kejadian-kejadian alamiah dan
berbagai benda yang ditemukan anak.Konsep-konsep matematika, IPA, gagasan-gagasan ilmiah dan
kreativitas juga dapat dikembangkan di sentra ini. Bahan-bahan yang diperlukan
adalah daun, ranting kayu pasir, batu, biji-bijian dll, sedangkan alat yang
dapat digunakan diantaranya adalah sekop, saringan, kerucut, ember dll.
g. Sentra Musik, dengan berbagai jenis alat musiknya, dapat
mengembangkan panca indera anak, memperkuat otot halus dan kasar serta mendorong
kreativitasnya. Musik dapat dilakukan sepanjang hari aktivitas anak
untuk menyatukan kegiatan belajar melalui bernyanyi, menggerakkan badan,
bertepuk tangan, menari dan memainkan alat-alat musik atau menyimak dengan
tenang.
h. Area Kegiatan di Luar Kelas (Out Door Area), merupakan bagian yang penting dalam
jadual kegiatan sehari-hari karena anak dapat belajar mengenal lingkungannya
dan mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan sehingga membantu anak memahami
cara menempatkan diri di dunianya. Anak
juga akan belajar ilmu pengetahuan alam, matematika, keterampilan sosial, serta meningkatkan penggunaan otot-otot halus dan kasar ketika melakukan
kegiatan di luar kelas.
Jenis-jenis sentra yang dipaparkan
di atas tidak setiap hari digunakan. Guru dapat membuka2 - 3 sentra perhari
disesuaikan dengan kebutuhan bermain anak sehingga anak lebih fokus
bermain/belajar.
B. Program Kegiatan Tahunan
Program kegiatan tahunan di Kelompok Bermain Taman Adinda
dilaksanakan dengan kegiatan yang bervariasi yang meliputi :
1. Kunjungan luar, yaitu kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan
mengunjungi tempat sumber belajar secara langsung untuk mendapatkan informasi/pengetahuan
yang menunjang materi belajar.Kegiatan ini bermanfaat bagi
perkembangan nalar anak, memenuhi rasa ingin tahu dan perkembangan sosial anak.Kunjungan luar terdiri dari :
a. Kunjungan Kecil, berupa
kunjungan ke lingkungan sekitar kelompok bermain, misalnya kunjungan ke Taman,
Masjid, Kantor Polisi, Kantor Pos, Pemadam Kebakaran, stasiun Kereta Api
dll.
b. Kunjungan Besar, dilakukan ke tempat
yang cukup jauh dan membutuhkan waktu khusus serta transportasi untuk anak
didik.
2. Pengenalan Profesi, yakni kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dengan cara mengundang narasumber dari profesi tertentu untuk
memberikan penjelasan dan peragaan secara langsung dihadapan anak didik tentang
suatu materi pelajaran yang sedang dibahas berkaitan dengan profesi tersebut. Contohnya
adalah pengenalan profesi Dokter, Tukang Pos, Polisi, Kepala Desa, Pedagang,
dll.
3. Peringatan Hari Besar,yaitu kegiatan peringatan hari-hari
besar, yang dilakukan dengan berbagai macam kegiatan seperti perlombaan,
panggung seni, parade karya dan lain-lain. Mislanya peringatan Proklamasi
Kemerdekaan RI, Hari Kartini, Hari Pendidikan Nasional, dll.
4. Bakti Sosial, kegiatan sosial yang bertujuan
menumbuhkan kepedulian sosial pada anak didik, yaitu dengan memberi bantuan
kepada masyarakat sekitar kelompok bermain yang membutuhkan bantuan, seperti
sumbangan sembako untuk fakir miskin, korban bencana alam,
atau sumbangan alat
sekolah untuk anak-anak tidak mampu.
5. Partisipasi Orangtua, yaitu kegiatan melibatkan orangtua
murid untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran, sebagai narasumber, guru pendamping atau guru bantu
dll. Misalnya orang tua membantu membimbing anak didik dalam praktik memasak
sederhana ( fun cooking ), menghadiri acara khusus di kelompok
bermain, mengisi buku penghubung, memberi saran dan usul pengembangan dan
peningkatan kelompok bermain, dll.
6. Pemeriksaan Kesehatan, bertujuan
menumbuhkan kesadaran hidup sehat serta mengakrabkan anak pada profesi
paramedis.Terdiri dari pemeriksaan gigi dan pemeriksaan umum.
7. Sumbangan Sosial & Tabungan, dilakukan setiap seminggu sekali
untuk melatih anak beramal secara konkrit dan berjiwa sosial, serta menumbuhkan
kepedulian terhadap kaum dhuafa’ (fakir miskin). Kegiatan menabung dilakukan tiap
seminggu sekali, dimaksudkan untuk melatih anak bersikap hemat dan belajar
menunda keinginan untuk mendapatkannya di waktu lain.
8. Pemutaran Film Edukatif, yaitu kegiatan
belajar dengan menggunakan media audio visual televisi/film yang memiliki
tema/topik acara sesuai dengan materi pembelajaran.
9. Aneka Lomba, dilakukan untuk menumbuhkan persaingan
sehat pada anak, melatih kecepatan berpikir dan bertindak, melatih diri
menghadapi dan menghargai kawan satu tim atau lawan pertandingan.
10. Pameran Karya, dilakukan untuk menanamkan kepercayaan
diri dengan ditampilkan karyanya di depan kelas, sehingga menumbuhkan konsep diri
yang positif dan memotivasi anak untuk mengembangkan kreativitasnya.
11. Panggung Seni / Pentas Anak, dilakukan untuk
melatih keberanian dan rasa percaya diri anak untuk tampil di muka umum, serta
menunjukkan kemampuan dan keterampilannya.
Kegiatan - kegiatan di atas ditentukan
oleh tim guru untuk dilakukan pada waktu-waktu tertentu dalam 1 tahun pelajaran
apakah di semester 1 atau semester 2, Kegiatan dilakukan secara
berkesinambungan dengan program belajar (indikator kemampuan) dan tema
pembelajaran yang telah ditentukan. Kegiatan-kegiatan ini merupakan
kegiatan besar, sehingga membutuhkan persiapan yang matang.Persiapan dapat
dibuat dalam bentuk perencanaan kegiatan tahunan yang melibatkan seluruh
personil kelompok bermain (guru, pengelola,anak didik, dan orangtua murid).
Kalender pendidikan adalah pengaturan
waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran.
Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif
belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun
pelajaran, tim penyusun program menyusun kalender pendidikan untuk mengatur
waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan
tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari
libur. Pengaturan waktu belajar di Kelompok Bermain Taman Adinda mengacu
ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah dan kebutuhan kelompok bermain
sendiri.
Beberapa aspek penting yang menjadi
pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan yaitu sebagai berikut :
- permulaan tahun pelajaran adalah waktu
dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan
pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
Pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun.
- minggu efektif belajar merupakan
penjadwalan layanan pembelajaran yang disediakan oleh penyelenggara.
Penyelenggara dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
kebutuhannya.
- waktu pembelajaran efektif
diperhitungkan sesuai dengan waktu pencapaian indikator masing-masing lingkup
perkembangan.
- waktu libur adalah waktu yang
ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal. Hari libur
Kejar ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional, dan/atau
Menteri Agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, Kepala Daerah
tingkat Kabupaten/Kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat
menetapkan hari libur khusus.
- waktu libur dapat berbentuk
libur antara satuan waktu pencapaian indikator perkembangan, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur nasional.
- libur antara satuan waktu pencapaian
indikator perkembangan, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
- Libur keagamaan lebih panjang
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
The Best Stainless Steel Wire for Your Shoe (Titsanium)
BalasHapusThe Stainless titanium bolts Steel ceramic vs titanium curling iron Wire titanium granite is the finest steel wire for your iPhone, iPad, titanium nose rings and iPod touch. The wire is constructed so that it titanium trim holds more weight while